Sabtu, 12 September 2015

= KARYA

https://www.facebook.com/groups/1623816091163782/1669849726560418/?notif_t=like

DIMUAT DI SANGGAR PENULIS INDONEISA

  • KARYA
    by : wijanarko

    Kuhanya sekedar berucap
    Pegang teguh amanat anugerah kehidupan
    Menebar kebaikan, berfaedah bagi sesama
    Kusayangkan penelantaran tugas kehidupan
    Karya belumlah dilahirkan
    Waktu terbuang sia - sia tidak berguna
    Pandai mengamati orang lain sebagai keahlian
    Diri sendiri diacuhkan, tidak diperhatikan
    Kehidupan berisi coretan kritikan, hujatan
    Serta mengumpat jadi pekerjaan
    Nekat pikir sekarat
    Kehilangan kreatifitas
    Bertahap tapi pasti hidup tergerus seperti dikerat
    Kreatifitas dibuang sia - sia
    Mematikan kreatifitas sesama demi seuntai rupiah
    Hidup menjadi tidak berkah
    Tugas memimpin hilang tertiup angin senja
    Tinggalan amal tidaklah punya ketia usia tua datang
    Menyesal dikemudian hari tiada guna
    Hidup seperti makhluk lain
    Tanpa makna
    Beramal dan berderma jauh dari niat dan kehendak
    Pada akhir hidupnya,..wafat tidak membawa amal

    Yogyakarta
    12 Septermber 2015

  • Diannita Riski Puisi penuh makna, penuh pelajaran hidup smile emoticon
    Unlike · Reply · 1 · 24 mins


  • Masyarakat Adat Mataram Terimakasih ( atas apresiasinya ) untuk para sahabat yang saya muliakan, Yth Cahya Camilla
    7 mutual friends
    Diannita Riski
    Whong Phe' A
    Faesal Tanjung Limakosongsatu
    La Viera
    Amine Dahi
    Aria Putra Paskon Bonwit
    Rizbreckerstone
    Kapan Kawin

    = KARYA

    https://www.facebook.com/groups/482728685229073/495566343945307/?comment_id=495618580606750&ref=notif&notif_t=group_comment

    DIMUAT DI FB GROUPS PENA HATI

    • KARYA

      by : wijanarko

      Kuhanya sekedar berucap
      Pegang teguh amanat anugerah kehidupan
      Menebar kebaikan, berfaedah bagi sesama
      Kusayangkan penelantaran tugas kehidupan
      Karya belumlah dilahirkan
      Waktu terbuang sia - sia tidak berguna
      Pandai mengamati orang lain sebagai keahlian
      Diri sendiri diacuhkan, tidak diperhatikan
      Kehidupan berisi coretan kritikan, hujatan
      Serta mengumpat jadi pekerjaan
      Nekat pikir sekarat
      Kehilangan kreatifitas
      Bertahap tapi pasti hidup tergerus seperti dikerat
      Kreatifitas dibuang sia - sia
      Mematikan kreatifitas sesama demi seuntai rupiah
      Hidup menjadi tidak berkah
      Tugas memimpin hilang tertiup angin senja
      Tinggalan amal tidaklah punya ketia usia tua datang
      Menyesal dikemudian hari tiada guna
      Hidup seperti makhluk lain
      Tanpa makna
      Beramal dan berderma jauh dari niat dan kehendak
      Pada akhir hidupnya,..wafat tidak membawa amal
      Yogyakarta
      12 Septermber 2015

    • Puyi Dfanika Baguuuuuss
      Salam santun smile emoticon
      Unlike · Reply · 1 · 2 mins
      • Masyarakat Adat Mataram

        Write a reply...

    • Masyarakat Adat Mataram @YM Puyi Dfanika : salam santun juga, terimakasih atas apresiasinya.

    Jumat, 11 September 2015

    = KESETIAAN

    KESETIAAN

    Kesetiaan kepada pilihan
    Memang membutuhkan kesabaran dan hati yang besar
    Serta keyakinan yang tidak tergoyahkan
    Berbagai lembah, gunung dan tebing telah aku lalui
    Berprasangka baik kepada apa yang telah aku pilih
    Sebagai arah dan jalan hidup yang harus dilalui
    Lautanpun ada batasnya
    Begitu pula gunungpun ada puncaknya
    Langitpun atas kehendaknya juga ada batasnya
    Meski atas kehendak-Nya pula, langitpun selalu mengembang
    Aku jadi ingat
    Meski hal itu berat
    Bahwa hidup memang seyogyanya berbakti kepada sesama
    Serta lingkungan hidup
    Tetapi ada yang lebih utama
    Yaitu berbakti kepada-Nya
    Sehingga niat, sikap dan lakupun harus dilandasi oleh niat kita untuk berbakti kepada-Nya
    Meski kadang pilihannya adalah sulit, karena kita hidup dengan sesama
    Sehingga disana banyak ujian yang harus kita hadapi dan kita taklukkan
    Tetapi karena itu telah menjadi ketetapan
    Maka setia kepada kehendak-Nya menjadi prinsip hidup yang utama
    Yang harus dipegang teguh hingga akhir hayat nanti.
    by : masyarakat adat mataram

    ki wijanarko
    26 Agustus 2015
    bersambung...

    = SAMBEL

    Sambel ulek bumbu kluwak
    Munthu dinggo dolanan bocah
    Ajari anak-anak mangan iwak
    Supoyo dadi pinter lan lincah

    = JOGJA

    JOGJA

    Kejujuran telah menjadi ajaran hidup bagi kaumnya
    Kelembutan hati menjadi prinsip hidup yang dipegang teguh
    Ketulusan menjadi pokok pikiran yang harus kami tegakkan
    Ajaran adiluhung itu senantiasa kami peluk dengan sepenuh hati

    Kebaikan - kebaikan yang menginspirasi dalam setiap langkah hidup kami
    Karena kami percaya bahwa hidup tidak hanya sekedar menyikapi yang materi
    Tetapi kami juga harus memikirkan apa yang akan kami wariskan ketika pada saatnya nanti harus menghadap kepada-Nya
    Warisan yang adiluhung senantiasa kami fikirkan bagaimana sebaiknya
    Semoga hal itu bisa melandasi setiap kreatifitas anak cucu kami
    Karena memikirkan anak cucu adalah bagian dari amanat kami
    Sehingga kami tidak hanya mengajarkan yang pragmatis saja serta mementingkan diri sendiri
    Tetapi kami mengajarkan nilai - nilai yang adiluhung kepada anak cucu kami
    Jogjakarta indah karena pesona hatinya
    Kreatifitas bukan hanya sekedar berkarya
    Tetapi sebuah pertanggungjawaban kepada sesama tetapi juga kepada Yang Maha Kuasa
    Karya tercipta tidak hanya sekedar asal - asalan saja
    Tetapi disana mengandung makna yang sangat dalam
    Mengajak siapa saja untuk Memayu Hayuning Bawana

    by : masyarakat adat mataram
    29 Agustus 2015

    = SAMBAL

    Sambel bawang tombo luwe,
    Kuliner Jepang jenenge tempura;
    Ojo lali ndonga lan nyambut gawe
    Supoyo urip makmur sejahtera

    = HAKEKAT

    HAKEKAT
    karya : wijanarko

    Suka duka sudah biasa
    Masuk lobang, keluar lobang cobaan sudah menjadi sahabat
    Bahkan terperosokpun bukan yang asing lagi
    Memang itu laku yang harus dilalui
    Karena memang tidak ada yang nikmat tanpa didapat dengan usaha
    Tidak hanya itu saja
    Kesiapan mental sungguh sangat perlu untuk bisa menduduki amanat itu
    Jika tidak kuat justru akan jatuh dan itu jauh lebih sakit
    Maka ujian hidup itu harus ada
    Bukanlah hal yang sia - sia
    Karena didalamnya ada pembelajran dan ilmu
    Jiwa dan pikiran menjadi kuat
    Mental menjadi siap menghadapi cobaan yang datang setiap saat
    Karena sesungguhnya cobaan itu adalah rejeki bagi orang lain
    Begitu juga cobaan yang dirasakan orang lain bisa saja menjadi berkah bagi kita
    Maka berfikir positif saja
    Tetap usaha dengan segala daya upaya
    Serta tidak lupa dengan berdoa
    Karena bisa saja jalan keluar datang ketika saat engkau selesai berdoa
    Amin

    Yogyakarta
    29 Agustus 2015

    = KEDUDUKAN

    KEDUDUKAN

    Tulus adalah jalan hidupku
    Malam ini jalan yang aku lalui menjadi saksi rasa bersyukurku
    Engkau angkat derajatku
    Engkau beri aku kedudukan
    Yang sebelumnya tidak pernah aku bayangkan dan aku impikan
    Karena selama ini aku hanya mempunyai modal cinta
    Bahkan kadang aku malu untuk meminta kepada-Mu
    Walau keadaanku sudah terjepit antara mati dan hidup
    Karena aku yakin bahwa Engkau Yang Maha Tahu
    Kini aku mulai berfikir
    Jangan - jangan antara terpuruk dan menjadi mulia sama saja
    Karena jika terpuruknya kehidupan itu karena kehendak-Mu pasti Engkau mempunyai rahasia didepan sana yang belum aku ketahui
    Mungkin saja keterpurukan itu wujud rasa cinta-Mu kepadaku
    Karena Engkau bermaksud ingin menjagaku
    Lalu aku harus memilih yang mana ?
    Antara kemuliaan yang bukan karena kehendak-Mu atau keterpurukan karena sekenario-Mu yang dilandasi welas asih-Mu ?!
    Tetapi tentu saja Engkau mempunyai banyak pelajaran yang telah aku serap dan aku pelajari
    Bahwa Engkau tidak akan pernah menguji umat-Mu diluar batas kemampuannya
    Dan aku juga mengerti bahwa Engkau sesuai dengan prasangka hamba-Mu
    Jadi aku semakin belajar dan mengerti
    Bahwa Engkau Yang Maha Pengasih dan Yang Maha Penyayang
    Karena pada akhirnya, kebaikanlah yang akan diterima oleh hamba-Mu yang dengan tulus mencintai-Mu.

    by : masyarakat adat mataram
    sastra mataram
    29 Agustus 2015

    = SABAR

    SABAR

    Jalan setapak demi setapak memang harus dilalui
    Untuk dinikmati dan dihayati mulus tidaknya jalan itu
    Jika toh disana ada jalan yang terjal dan berbatuan, maka itu sesungguhnya guru alam yang akan mengajarkan apa sesungguhnya hidup ini
    Hidup yang sangat indah dan adiluhung

    Maka ambillah jalan kepasrahan dan laku serta berdoa
    Karena indahnya kepasrahan telah kita rasakan bersama
    Sedangkan laku adalah ikhtiar yang akan membuka pintu-pintu kebaikan
    Dan jangan lupa untuk berdoa, karena dengan berdoa maka engkau tidak akan sendiri
    Suara kadang seperti mantra
    Hadapi suara - suara yang tidak nyaman itu dengan penuh kearifan
    Karena sesungguhnya jika engkau sabar maka suara negatif itu akan mengikis kesalahan dan dosa - dosamu
    Niat tulus harus dipegang teguh dan dipeluk dengan erat
    Itikad baik harus diingat dengan baik-baik hingga mengendap dalam kalbu dan sanubari kita
    Keikhlasan adalah pokok prinsip yang merupakan harga mati
    Mendengarkan hati nurani senantiasa dikedepankan
    Seperti lakunya Sang Arjuna yang sungguh tampan budi pekertinya
    Yang terangkum dalam Prinsip Hasta Brata yang tidak lapuk dan lekang oleh waktu
    Seperti orang menanam padi
    Maka pada saatnya nanti akan memanen apa yang ditanamnya
    Rasa takut adalah godaan yang harus dilawan
    Karena sebenarnya ketakutan itu hanyalah imajinasi
    Karena ketika kita lahir di dunia ini, kita tidak pernah mengenal rasa takut itu
    Yang ada hanyalah semangat untuk berbuat kebaikan di alam yang fana ini
    Pada akhirnya engkau akan menggapai apa yang engkau dambakan
    Ketika hati kita diketuk oleh indahnya sebuah hasil usaha yang tiada henti dan tidak pernah berputus asa
    Kebahagiaan sejati pada akhirnya engkau gapai karena usaha kerasmu, niat tulusmu dan doamu yang tidak pernah henti-hentinya engkau panjatkan.

    by : masyarakat adat mataram
    sastra mataram
    1 September 2015

    = TERSIRAT

    TERSIRAT

    Kontemplasi begitu sangat penting
    Untuk memahami apa yang sesungguhnya terjadi
    Dibalik sebuah keindahan ada keindahan
    Dibalik segala sesuatu ada Yang Maha Indah
    Butuh waktu untuk menyadari hal itu
    Tidak boleh terlambat untuk memahami dan mengerti hal itu
    Karena resikonya begitu sangat dahsyat
    Seperti sebuah kelapa yang bagiannya berlapis - lapis
    Baik lapisan yang fisik maupun lapisan yang rohani
    Semua itu butuh kebesaran hati dan kearifan untuk memahaminya
    Jika kita bisa memainkan sebuah seruling bambu dengan indahnya
    Maka kekaguman akan kita haturkan kepada seruling bambu itu atau kepada yang menciptakan seruling itu ?
    Kita sudah tahu jawabannya
    Kita tidak boleh lupa
    Dengan hakekat yang sesungguhnya
    Karena semua itu akan menghantarkan kita akan kemana dan menentukan kualitas kehidupan rohani kita.

    by : masyarakat adat mataram
    2 September 2015

    = RASA

    RASA

    Membuang waktu dan kontemplasi merupakan dua hal yang berbeda
    Membuang waktu adalah kesia-siaan
    Melangkah tanpa arah dan tidak tahu apa yang akan dicapai
    Niat untuk belajar terus menerus tiada henti
    Meningkatkan hakekat diri
    Ingin menggapai kemuliaan hidup
    Mencari jalan yang terbaik untuk berbakti kepada sesama
    Mencari ridha-Nya
    Itulah yang disebut dengan kontemplasi
    Semua itu bisa kita realisasikan karena kita punya rasa
    Pernahkah kita bertanya kepada diri kita sendiri, bagaimana jika kita tidak punya rasa ?
    Bersyukur karena dikaruniai rasa merupakan hal yang seyogyanya
    Karena hal itu tidak hanya untuk kebaikan diri kita sendiri
    Akan tetapi akan juga akan menjaga eksistensi dari rasa itu sendiri

    by : masyarakat adat mataram
    2 September 2015

    = PENYEMBUH

    PENYEMBUH

    Engkau beri kesempatan aku untuk mengenalnya
    Kesempatan yang sangat indah
    Meski harus menunggu waktu yang begitu lama
    Tetapi hal itu tidak sia - sia
    Karena kesempatan yang diberikan kepadaku untuk mengenalnya dengan secara utuh
    Aku sungguh berbahagia untuk itu

    Aku bersyukur...
    Dan bersyukurku tidak hanya sekedar bersyukur

    Kesalahan persepsi bisa menjadi sesuatu yang sangat fatal
    Jika tidak segera disadari
    Prasangka tidak benar memang harus dikesampingkan
    Mengenal sejatinya memang harus bersabar
    Karena sebuah pemahaman membutuhkan totalitas
    Memang harus ada niat tulus ikhlas untuk mendekat
    Mencoba terus mencoba
    Menghayati dengan tekun, kontemplasi dengan terus menerus
    Karena pada akhirnya kita menjadi faham dan tahu, bahwa dengan membaca itu pada akhirnya rahasia yang sangat besar akan terkuak karena usaha dan doa kita.

    by : masyarakat adat mataram
    sastra mataram
    04 September 2015

    = GERAK

    GERAK

    Asap polusi merangkak di dalam paru - paru
    Pemandangan yang indah menekan dan memeras otak
    Hingga mengkerut mencakar hati nurani
    Nafas terkulai belumlah seperti yang diharapkan

    Cita - cita beranjak hendak terbang tinggi
    02 yang selalu menarik diriku untuk bergerak
    Semangat mengabdi yang duduk teguh diatas bukit
    Janji yang terpatri kupeluk dengan penuh santun
    Tangga tinggi kusandarkan pada tembok keyakinanku
    Meniti langkah amanat yang sudah menjadi dambaan hati
    Tidak perlu ada kata menyerah yang terucap
    Hanya suara angin yang kadang lewat serta menepuk bahuku
    Inikah kehidupan yang indah itu ?
    Yang selalu menjadi dambaan para kesatria kehidupan
    Yang terus menerus tulus dan ikhlas berjalan diatas jalan sucinya
    Yang yakin pada akhirnya akan mencapai rumah bercahaya yang menjadi dambaannya.

    by : masyarakat adat mataram
    4 September 2015

    = SEMANGAT

    SEMANGAT

    Begitu banyak semangat dan jatuh bangun yang menjadi tanda pada setiap bagian tubuhku
    Sudah tidak terhitung begitu banyak kesedihan, keluh kesah yang membasahi mata
    Hembusan angin surga dari bibir - bibir yang belum belajarpun sudah sering menghiasi daun telingaku
    Semua itu kusadari sebagai madu kehidupan yang menguatkan jiwaragaku
    Karena sesungguhnya aku sedang bertarung
    Melawan ego dan kerasnya hati
    Yang selalu menghambat diri menuju alam pencerahan
    Tetaplah kaki ini menatap pada jalan yang sesungguhnya
    Tidak tergoda oleh berbagai rintangan
    Serta keinginan - keinginan yang tidak berilmu
    Terus bersemangat membangun jati diri
    Menyibak ombak cinta yang datang tanpa disangka
    Memadu kasih dengan ilmu kemuliaan yang telah tertanam di dalam sanubari dan lubuk hati
    Hingga menjadi insan manusia yang hanya mengenal kata berbagi

    by : wijanarko
    masyarakat adat mataram
    5 September 2015

    = CITA

    CITA

    Tatap
    Hati memandang
    Mentari kehidupan menunggu
    Menata hati mengarungi cobaan

    Cita harapan sudahlah tergenggam
    Sebagai pusaka impian
    Dijaga sanubari
    Mempesona
    Yakin
    Penuh harap
    Tergapai segala harapan
    Mengabdi kepada sesama seharusnya

    by : wijanarko
    masyarakat adat mataram
    5 September 2015

    = NUR

    NUR

    Mataram
    Gilap nuansa
    Menyeruak dibalik pesona
    Membangun hakekat kehidupan seutuhnya

    Sudah tidak terhenti berbudi
    Yakin akan terpuji
    Memeluk Keheningan
    Kesejatian
    Bahagia
    Berbaju cahaya
    Melangkah dengan pasti
    Rumah cahaya yang diberkahi

    by : wijanarko
    masyarakat adat mataram
    5 September 2015

    = SEMPURNA

    SEMPURNA

    Kuning kunyit itulah impian
    Menapak jalan Kesatria
    Sang Arjuna
    Idolaku

    Pasrah
    Berbagi kemuliaan
    Hidup abadi harapanku
    Berderma menjadi akhlak terpatri
    Kerelaan memangku hakekat kehidupan
    Tidak jenuh diuji
    Hingga tergapai
    Cahaya-Mu

    by : wijanarko
    masyarakat adat mataram
    5 September 2015

    = TABAH

    TABAH

    Detak
    Piranti hidup
    Mengusik alam kemewahan
    Tertap terjaga dalam takdir

    Beras impian tercecer pasti
    Tak kuasa meraup
    Yang seharusnya
    Target
    Tegakkan
    Terus semangat
    Sebagai bentuk ketundukan
    Menunggu berkah pasti datangnya

    by : wijanarko
    masyarakat adat mataram
    5 September 2015

    =AIR

    AIR
    karya : wijanarko

    Mengalir
    Tiada henti
    Anak sebagai amanat
    Dijaga penuh kasih sayang

    Tidak ada laku terpuruk
    Jadi pembelajaran disana
    Menguji diri
    Sadar
    Akhirnya
    Tergapai kepastian
    Yang sudah ditakdirkan
    Dalam rumah penuh pesona
    by : wijanarko
    masyarakat adat mataram

    5 September 2015

    = TEGUH

    TEGUH

    Prahara
    Dirasa biasa
    Karunia yang indah
    Yang tulus diterima datangnya
    Hati riang gembira selalu ditunjukannya
    Karena senyum adalah pesona sebuah ibadah
    Membalas duka dengan berbakti tulus kepada sesama
    Berharap hidup menjadi bertambah baik dan penuh bahagia
    Agar tingkah dan laku menjadi sebuah ibadah indah yang berguna
    Menjadi bekal untuk pada saatnya nanti menghadap kepada Sang Pencipta.


    by : wijanarko
    5 September 2015

    = SABAR

    SABAR

    Parah
    Hadapi tabah
    Tidak perlu kesah
    Tetap terus melangkah
    Ikuti empu yang berpetuah
    Agar tergapailah jati diri yang sah
    Sebagai wujud ketaatan saat ibadah
    Sehingga hati menjadi legawa dan pasrah

    Biarlah semua itu tiba dan hadir apa adanya
    Menjadi hiburan kehidupan harapannya
    Yakin pada saatnya pasti ada gantinya
    Yang akan menambah perkasanya
    Serta kekuatan dan jati dirinya
    Hingga terealisasi impiannya
    Yang selalu diharapkannya
    Menjadi insan seharusnya
    Paling kuat sabarnya
    Sering sujudnya
    Pasrah

    by : wijanarko
    masyarakat adat mataram
    5 September 2015

    = TITIK

    TITIK

    Notkah
    Tiada sia
    Merajut titik titik
    Sedikit demi sedikit
    Bukit sudah dianganku
    Menyusun bukti kecintaan
    Tulus ikhlas dan tidak terpaksa
    Sebuah keharusan yang disadari
    Jadi masalahnya bukan hanya titik
    Tetapi menjalankan tugas dan kewajiban
    Yang dikedepankan dan yang diutamakan
    Mungkin itu yang dimaksud dengan kualitas
    Bukan kuantitas yang dilakukan dengan terpaksa
    Hitung menghitung mungkin saja juga sudah tidak ada
    Karena hubungan cinta sudah tidak melihat lagi yang banyak
    Tetapi ketulusan, pengorbanan, keikhlasan yang menjadi ukurannya.


    by : wijanarko
    masyarakat adat mataram
    5 Septermber 2015

    = RENDAH HATI

    RENDAH HATI

    Pagar
    Sebuah prinsip
    Untaian nada keyakinan
    Diri yang sering disapa cobaan
    Kesatria kehidupan yang kenyang
    Makan banyak asam garam kehidupan
    Indera anugerah pemberian dari Yang Kuasa
    Selalu digunakan agar berfaedah dan tidak sia-sia
    Melihat apa yang sesungguhnya terjadi, tidak lengah
    Melihat segalanya secara utuh tidak hanya yang tersurat
    Tetapi yang tersirat seringkali mengandung banyak amanat
    Rendahhati dihadapan orang lain, tetapi juga dihadapan diri ini
    Yakin disana banyak ilmu dan pesona cahaya mulia akan digapai
    Menjadi pribadi yang tangguh yang bermandikan cahaya indah kehidupan.


    by : wijanarko
    masyarakat adat mataram
    6 September 2015

    = INSAN

    INSAN

    Ini cerita tentang manusia yang yang tidak mau mati langkahnya. Begitu banyak hal yang dilihatnya disekitar dirinya. Orang tua yang seharusnya merasakan bahagia dengan uang pensiunnya akan tetapi tetap harus membanting tulang dan berpanas - panas dibawah teriknya mentari di depan sebuah monumen kehidupan. Kadang aku berfikir, kenapa harus ada orang - orang seperti itu?, mungkin ada hikmah yang harus aku gali disana.
    Monumen perjuangan yang dibuat karena untuk mengormati jasa para pahlawan kita yang telah mengorbankan jiwa dan raganya untuk bangsa dan Negara ini. Aku berfikir, mungkin memang harus ada bapak tua yang menjual minuman kopi, minuman mineral atau rokok didepan monumen perjuangan itu, agar para handai taulan yang hadir dimonumen itu bisa mengingat jasa para pahlawannya sambil menikmati kopi atau sebatang rokok yang dihisapnya
    Akhirnya aku memang harus belajar berfikir secara makro dan tidak terkotak-kotak, agar aku bisa melihat gambaran kehidupan ini secara luas, utuh dan bijaksana. Aku harus menyadari memang mungkin harus ada bapak - bapak tua atau insan - insan di dunia ini yang mau mengorbankan dirinya, agar anak - anak kita dan generasi muda kita mau belajar tentang sebuah pengorbanan dari para pahlawannya di masa lalu

    by : wijanarko
    masyarkat adat mataram
    6 September 2015

    = PAHALA

    PAHALA

    Ladang
    Mencari peluang
    Diatas jalan terang
    Bukan mau jual Tampang
    Selalu siap untuk berperang
    Mengalahkan diri juga wujud perang
    Berfikir bahwa waktu itu seperti parang
    Selalu waspada dan siap mencari peluang
    Sehingga mata harus diasah seperti mata elang
    Selalu memikirkan resiko meski kadang mengerang
    Karena kita memang sedang melakoni disebuah ruang
    Jaga hati agar tetap lembut jangan sampai seperti karang
    Semua dilakukan dengan tulus ikhlas agar jadi insan terpandang
    Terpandang bukan dihadapan sesama mansia akan tetapi didepan-Nya.


    by : wijanarko
    masyarakat adat mataram
    6 September 2015

    = APA ADANYA

    APA ADANYA

    Godaanmu memang sangat berat
    Ujian-Mu juga tidak kalah beratnya
    Nurani ditarik oleh jalannya waktu
    Kalbu dibenturkan dan dibanting tiada henti
    Oleh kejinya sebuah kebodohan

    Dalam kesendirian yang berkalung untaian kemewahan
    Menahan beratnya godaan hidup yang selalu menari dipelupuk mata
    Kadang senjata pamungksku terpaksa harus aku pegang erat
    Tersenyum dan tertawa tanpa makna
    Rasa ini telah dibenturkan dengan berbagai bukit kenikmatan
    Itu lebih sulit untuk menaklukkan
    Jika dibandingkan dengan memeluk pahit getirnya ujian hidup
    Sepercik harapan selalu ada
    Doa juga selalu menyertai
    Pada akhirnya kesabaran dan ketundukan
    Harus mengalahkan fatamorgana itu
    Karena setiap perjuangan menghasilkan kunci- kunci kehidupan
    Dan kunci itu telah aku kalungkan di dalam relung hatiku

    by : wijanarko
    masyarakat adat mataram
    6 September 2015

    = RACUN

    Sastra jenaka

    RACUN

    Dengki
    Bikin keki
    Bukan sifat hakiki
    Bisa bikin perangai kemaki
    Seyogyanya dijauhi oleh para lelaki
    Lebih baik sifat itu ditaruh dibawah kaki
    Hidup jadi nyaman dan bertenaga seperti aki
    Mampu mengangkat makanan diatas sebuah baki
    Dan masih kuat ngebut kencang dengan sepeda motor suzuki
    Hingga tetap berguna sampai saat usia tua menjadi seorang aki aki
    Sehingga kita bisa menjadi manusia yang berfaedah seperti rumput teki


    by : wijanarko
    7 September 2015

    = BAIK

    BAIK

    Baju mulia yang menjadi identitas diri
    Memegang teguh kebaikan
    Memasuki alam yang sesungguhnya nyata
    Meski kadang banyak kesulitan didepan mata

    Motivasi digali dan dicari
    Ingat kematian
    Sesuatu yang sesungguhnya ingin ditolak
    Tetapi tidak kuasa
    Ketika masing - masing diri bertanggung jawab
    Tidak ada yang membantu dan menolong
    Berjalan dialam ghaib sendiri, tidak berteman dan bersaudara
    Sendiri
    Berharap mempunyai modal cukup untuk menghadapinya
    Menyinari jalan setapak disana dengan amal kebaikan kita
    Berani...
    Keberanian untuk menjaga identitas diri
    Berani sendiri untuk mempertahankan sebuah nilai
    Karena nilai kebaikan itu adalah cahaya
    Yang akan menemani nanti
    Yang tidak mungkin disandingkan dengan angkara murka
    Sekuntum untaian kata penguji akan hadir diahadapanmu
    Baik buruk bukan lagi sebuah masalah
    Namanya saja sebuah ujian
    Saatnya engkau menjadi sebuah penyaring kehidupan
    Yang baik diolah menjadi lebih baik, yang buruk diarahkan menjadi baik
    Menjadi sadar
    Ternyata keburukanpun bisa menjadi ladang kebaikan
    Jadi terima saja ilmu kesempurnaan itu
    Karena yang buruk bisa diolang menjadi baik
    Sehingga dirimu semakin bercahaya
    Dan nanti tidak akan tergopoh - gopoh
    Ketika dirimu di alam ghaib yang pasti menjemputmu

    by : wijanarko
    masyarakat adat mataram
    7 September 2015