Jumat, 11 September 2015

= Hari Aksara Internasional Ke-50

http://edupost.id/berita-pendidikan/read/hari-aksara-internasional-ke-50/

Hari Aksara Internasional Ke-50

08/09/2015 | Berita Pendidikan Isu Pendidikan


Edupost.ID – Setiap tanggal 8 September ditetapkan sebagai Hari Aksara Internasional (International Literacy Day). Hal ini berdasarkan hasil Konferensi Tingkat Menteri Negara-Negara Anggota PPB yang diadakan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada 17 November 1965 lalu di Teheran, Iran.
Hari Aksara Internasional (HAI) pertama kali diperingati tahun 1966. HAI diperingati setiap negara dengan semangat untuk memberantas buta aksara di seluruh dunia.
Berdasarkan data UNESCO, terdapat 781 juta penduduk dewasa yang masih belum bisa membaca, menulis, dan berhitung. Dua pertiga dari mereka adalah perempuan. Sedangkan pada kelompok anak, terdapat lebih dari 126 juta anak yang tidak bisa membaca kalimat sederhana meskipun separuh dari mereka pernah bersekolah selama empat tahun.
Indonesia memulai gerakan pemberantasan buta aksara secara besar-besaran mulai tahun 1948, di era kepemimpinan Presiden Soekarno. Program ini berlanjut dengan program kelompok belajar Paket A Terintegrasi Pendidikan Mata Pencaharian.
Keberhasilan pendidikan dasar dan peningkatan keaksaraan penduduk ditandai dengan perolehan penghargaan “Avicenna Award” dari UNESCO yang diserahkan kepada Presiden Soeharto tahun 1994.
Tahun pertama Dekade Keaksaraan Bangsa-Bangsa di Indonesia ditandai dengan peringatan Hari Aksara Internasional ke-38, sekaligus pencanangan Gerakan Membaca Nasional oleh Presiden RI Megawati Soekarnoputri pada tanggal 12 November 2003.
Tahun 2005, penduduk buta aksara mencapai 9,55%, maka pada tahun 2013 telah turun menjadi 3,86%. Capaian tersebut menunjukkan bahwa Indonesia telah berhasil memenuhi target Deklarasi Dakkar tentang Pendidikan Untuk Semua (PUS) atau Education for All (EFA) yaitu pada tahun 2015 Indonesia dapat menurunkan separuh penduduk buta aksara menjadi tinggal 5%.
Walau demikian, pemerintah tetap perlu menciptakan berbagai terobosan dalam menuntaskan program masyarakat melek huruf agar angka buta huruf di Indonesia dapat diatasi.
(IK-SS)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar