Ini cerita tentang manusia yang yang tidak mau mati langkahnya. Begitu banyak hal yang dilihatnya disekitar dirinya. Orang tua yang seharusnya merasakan bahagia dengan uang pensiunnya akan tetapi tetap harus membanting tulang dan berpanas - panas dibawah teriknya mentari di depan sebuah monumen kehidupan. Kadang aku berfikir, kenapa harus ada orang - orang seperti itu?, mungkin ada hikmah yang harus aku gali disana.
Monumen perjuangan yang dibuat karena untuk mengormati jasa para pahlawan kita yang telah mengorbankan jiwa dan raganya untuk bangsa dan Negara ini. Aku berfikir, mungkin memang harus ada bapak tua yang menjual minuman kopi, minuman mineral atau rokok didepan monumen perjuangan itu, agar para handai taulan yang hadir dimonumen itu bisa mengingat jasa para pahlawannya sambil menikmati kopi atau sebatang rokok yang dihisapnya
Akhirnya aku memang harus belajar berfikir secara makro dan tidak
terkotak-kotak, agar aku bisa melihat gambaran kehidupan ini secara
luas, utuh dan bijaksana. Aku harus menyadari memang mungkin harus ada
bapak - bapak tua atau insan - insan di dunia ini yang mau mengorbankan
dirinya, agar anak - anak kita dan generasi muda kita mau belajar
tentang sebuah pengorbanan dari para pahlawannya di masa lalu
by : wijanarko
masyarkat adat mataram
6 September 2015
by : wijanarko
masyarkat adat mataram
6 September 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar