Jumat, 11 September 2015

= MENANGIS

MENANGIS

Awalnya hanya sekedar merenung
Makan malam dengan lauk sambal tempe dan telur ceplok
Meski hanya makan dengan lauk yang sangat sederhana tetapi aku merasakan sesuatu yang luar biasa
Campur aduknya rasa bersyukur karena makan malam yang sangat nikmat sekali, tetapi juga merasakan begitu banyak kenikmatan yang berlapis - lapis tiada hentinya

Aku berfikir, apakah aku harus menangis karena rasa syukur itu ?
Atau aku harus melakukan sesuatu untuk menghormati rasa itu ?
Atau dua - duanya saja aku lakukan, menangis dan berkarya ?!
Kadang aku merasa sebagai seorang pria yang paling berbahagia di dunia ini, aku tidak tahu apakah hal itu layak untuk aku rasakan ?
Kalau hanya seperti itu....wah, sepertinya itu bentuk lain dari sebuah egoisme.
Jadi aku harus bagaimana ?, mungkin aku harus bergerak terus,...iya....bergerak untuk berbagi dengan para sahabat, karena aku berfikir dan merasa, seperti sebagaimana uang kita yang wajib kita sedekahkan, maka ilmu itupun juga harus aku sedekahkan, supaya pohon ilmu itu semakin menjulang tinggi dan rindang, sehingga semakin banyak orang yang bisa berteduh dibawahnya, ketika panas menyengat di siang hari
Yah, biarlah orang lain yang menilai, setidak - tidaknya aku telah berbagi kepada sesama meski hanya berbagi satu dua kata dan terus belajar untuk memberi, dan tentu saja aku tidak lupa, bahwa aku hidup di dunia ini tidak sendiri, tetapi banyak orang yang menopang hidupku.

by : wijanarko
8 September 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar